Perhatikangambar berikut! Untuk mengangkat beban 1.000 N digunakan tuas yang panjangnya 300 cm dan lengan beban 50 cm. maka gaya yang diperlukan adalah. a. 150 N. b. 168 N. c. 200 N. d. 250 N. diperlukan kuasa 300 N dengan menggunakan tuas yang panjang lengan bebannya 150 cm dan lengan kuasa 300 cm. Tentukan berat beban yang mampu di
Mahasiswa/Alumni Universitas Sumatera Utara25 Februari 2022 1317Hai, Kevin F. Jawabannya adalah Gaya yang diperlukan 600 N, keuntungan mekanis 2, dan agar dihasilkan gaya yang lebih kecil lagi dengan memperkecil lengan beban atau memperbesar lengan kuasa. Prinsip tuas atau pengungkit adalah F x lF = w x lw dimana F = gaya kuasa N lF = lengan kuasa m w = beban N lw = lengan beban m Keuntungan mekanis adalah perbandingan antara beban yang diangkat dengan gaya yang dikeluarkan. KM = w/F Diketahui w = 1200 N lw = 100 cm = 1 m lF = 3 - 1 m = 2 m Ditanya a F b KM c cara memperoleh gaya yang lebih kecil Pembahasan a F x lF = w x lw F x 2 = 1200 x 1 F = 600 N b KM = w/F KM = 1200/600 KM = 2 c Agar beban tersebut dapat dipindahkan dengan gaya yang lebih kecil adalah dengan memperkecil lengan beban atau memperbesar lengan kuasa. Jadi gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban tersebut adalah 600 N, keuntungan mekanis yang diberikan pengungkit adalah 2, dan agar dihasilkan gaya yang lebih kecil lagi dengan memperkecil lengan beban atau memperbesar lengan kuasa. Terima kasih telah bertanya di Roboguru
Perhatikangambar tuas berikut Bila kuasa yang digunakan 50 N maka beban yang dapat diangkat sebesar . A. 300 N C. 100 N B. 200 N D. 12,5 N 7. Jarak dua rapatan dan 2 renggangan gelombang longitudinaladalah 60 cm. Jika perioda gelombang 0,2 s, cepat rambat dan frekuensi gelombang adalah .
Latihan Soal UN IPA SMP Materi Pesawat Sederhana dan Pesawat sederhana adalah semua alat sederhana yang difungsikan untuk membantu memudahkan pekerjaan pesawat sederhana dalam bekerja akan menjadikan gaya yang diberikan pada benda menjadi lebih jenisnya, maka pesawat sederhana dapat dibedakan menjadi empat, yaitu pengungkit atau tuas, bidang miring, katrol, dan roda berporos. Pengungkit adalah jenis pesawat sederhana yang digunakan untuk mengungkit letak titik tumpu, beban, dan kuasanya, maka pengungkit dibedakan menjadi tiga, yaitu pengungkit golongan pertama, pengungkit golongan kedua, dan pengungkit golongan miring merupakan bidang datar yang dibuat miring untuk memindahkan benda ke tempat yang lebih tinggi, misalnya memindahkan drum ke dalam bak merupakan roda dengan galur yang melingkar. Terdapat tiga jenis katrol, yaitu katrol tetap, katrol bebas, dan katrol roda berporos merupakan roda yang dihubungkan dengan poros dan dapat diputar admin bagikan Latihan Soal UN IPA SMP materi Pesawat Sederhana dan pembahasan untuk membantu peserta didik dalam belajar menyiapkan diri menghadapi Ujian Nasional pada mata pelajaran nomor 1Seorang anak sedang mengungkit batu seperti terlihat pada gambar kuasa yang diperlukan anak untuk dapat mengungkit batu adalah ….A. 20 NewtonB. 30 NewtonC. 40 NewtonD. 60 NewtonKunci jawaban CPembahasan w/f = lk/lbf = lb/lk x wf = 20/180 x 360f = 40 NewtonSoal nomor 2Perhatikan gambar bidang miring berikut!Sebuah balok yang beratnya 150 Newton ditarik di atas bidang miring dengan gaya F seperti pada gambar. Besarnya gaya F adalah ….A. 60 NewtonB. 90 NewtonC. 200 NewonD. 250 NewtonKunci jawaban BPembahasan s2 = 32 + 42 s2 = 9 + 16s = 5 mw/f = s/hf = h/s x wf = 3/5 x 150f = 90 mSoal nomor 3Perhatikan gambar berikut!Sebuah beban seberat 40 Newton ditarik ke atas dengan katrol tetap seperti pada gambar. Jika gesekan tali dan berat katrol diabaikan, maka gaya kuasa minimum yang diperlukan untuk mengangkat beban tersebut adalah ….A. 12 NewtonB. 15 NewtonC. 30 NewtonD. 40 NewtonKunci jawaban DPembahasan Pada katrol tetap berlaku hubungan beban yang diangkat sama dengan kuasa yang diberikan w = f, sehingga berat beban sama dengan gaya nomor 4Sebuah drum dengan beban 100 Newton akan dinaikkan ke dalam bak truk dengan gaya 50 Newton menggunakan bidang miring. Besarnya keuntungan mekanik yang didapatkan adalah ….A. 1B. 2C. 4D. 5Kunci jawaban BPembahasan KM = w/fKM = 100/50KM = 2Soal nomor 5Kuasa yang dibutuhkan untuk mengangkat beban pada pengungkit akan menjadi lebih kecil, apabila titik tumpu diletakkan ….A. di antara beban dan kuasaB. di tengah-tengah beban dan gayaC. mendekati bebanD. menjauhi bebanKunci jawaban CPembahasan w/f = lk/lbKuasa f berbanding lurus dengan lengan beban lb dan berbanding terbalik dengan lengan kuasa lk. Kuasa akan menjadi lebih kecil jika lengan beban dikecilkan atau titik tumpu mendekati nomor 6Perhatikan gambar sebuah peti yang akan dinaikkan dengan menggunakan bidang miring berikut!Jika berat peti tersebut N, maka peti dapat diangkat dengan gaya minimal sebesar ….A. NB. NC. ND. NKunci jawaban C Pembahasan Soal nomor 7Perhatikan gambar tuas berikut!Besar gaya untuk mengangkat beban tersebut adalah ….A. 500 NewtonB. 750 NewtonC. NewtonD. NewtonKunci jawaban APembahasan w/f = lk/lbf = lb/lk x wf = 0,5/1,5 x = 500 NSoal nomor 8Perhatikan gambar berikut!Kelompok pesawat sederhana yang sejenis dengan bidang miring, ditunjukkan pada gambar nomor ….A. 1 dan 2B. 2 dan 3C. 3 dan 4D. 4 dan 1Kunci jawaban APembahasan Alat seperti pada gambar 1 mur dan baut, 2 kapak baji prinsip kerjanya termasuk bidang gambar 3 gerobak dorong wheel barrow dan gambar 4 palu congkel claw haammer prinsip kerjanya termasuk nomor 9Gambar berikut menunjukkan alat jungkat-jungkit dalam keadaan seimbang dengan beban yang ada di kedua beban 300 N digeser 10 cm menjauh dari titik tumpu, agar jungkat-jungkit tetap seimbang yang harus dilakukan adalah ….A. menambah K dengan benda 20 NB. mengganti K dengan benda 120 NC. menggeser K sejauh 50 cm menjauhi dari titik tumpuD. menggeser K sejauh 60 cm menjauhi dari titik tumpuKunci jawaban Kita cari terlebih dahulu besar kuasanya w/f = lk/lbf = lb/lk x wf = 40/20 x 300f = 600 NBeban digeser 10 cm menjauhi titik tumpu, maka lb = 40 cm + 10 cm = 50 cmw/f = lk/lblk = w/f x lblk = 300/60 x 50lk = 250 cmJika lk = 250 cm, itu artinya agar tetap setimbang harus menggeser K sejauh 50 cm menjauhi titik latihan soal UN IPA SMP materi Pesawat Sederhana dan pembahasan. Semoga bermanfaat. Perhatikangambar berikut! Sebuah tabung U berisi zat cair dan diberi pengisap (berat dan gesekan September 08, Agar pengisap tetap seimbang, berat beban F 2 yang harus diberikan adalah . A. 150 N. B. 400 N . C. 600 N. D. 1.200 N. E. 2.400 N. Pembahasan: Diketahui: F 1 = 20 N A 1 = 30 cm 2 A 2 = 900 cm 2.Jika kalian ditanya, berapa berat badan kalian? Pasti di antara kalian ada yang menjawab 45 kg, 50 kg, 55 kg, 60 kg dan sebagainya. Lalu tahukan kalian, kalau jawaban-jawaban tersebut merupakan pernyataan yang salah? Mengapa demikian? Di dalam fisika ada yang namanya massa dengan berat. Keduanya merupakan jenis besaran yang berbeda. Untuk mengetahui perbedaan antara massa dengan berat, simak baik-baik penjelasan berikut ini. Pengertian Gaya Berat Ketika ada orang mengatakan bahwa “berat badannya adalah 50 kg”, maka pernyataan orang tersebut adalah keliru. Karena sebenarnya, yang dikatakan orang tersebut adalah massa bukan berat. Jadi pernyataan yang benar seharusnya “massa badannya adalah 50 kg”. Massa merupakan ukuran banyaknya materi yang dikandung oleh suatu benda. Massa m suatu benda besarnya selalu tetap dimanapun benda tersebut berada. Massa merupakan besaran pokok dan juga besaran skalar. Satuannya dalam SI adalah kg. Sedangkan berat w merupakan gaya gravitasi bumi jika benda berada di bumi yang bekerja pada suatu benda. Berat merupakan besaran turunan, selain itu berat juga termasuk besaran vektor karena memiliki arah yang selalu tegak lurus ke bawah menuju pusat bumi. Satuan berat adalah Newton N. Karena satuan berat memiliki satuan yang sama dengan gaya, maka istilah “berat” juga bisa diartikan sebagai gaya berat. Dengan demikian dapat disimpulkan pengertian dari gaya berat adalah sebagai berikut. Gaya berat atau biasanya disingkat berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda bermassa. Jika benda tersebut berada di bumi, maka gaya gravitasi yang bekerja adalah gaya tarik bumi. Lambang gaya berat adalah w, singkatan dari weight. Satuan berat adalah Newton N. Rumus Gaya Berat Selain mengajukan tiga hukum tentang gerak, Newton juga mengajukan Hukum Gravitasi Universal. Hukum gravitasi ini menjelaskan interaksi antara dua benda. Hukum gravitasi newton menyatakan bahwa dua buah benda dengan massa m1 dan m2 yang berada pada jarak r mempunyai gaya tarik-menarik sebesar. Keterangan F = Gaya tarik-menarik N G = Tetapan gravitasi 6,67 × 105 Nm2/kg2 m1 = Massa benda 1 kg m2 = Massa benda 2 kg r = Jarak kedua benda m Berdasarkan persamaan di atas, jika m1 adalah massa bumi dan m2 adalah massa benda yang masih terpengaruh gaya tarik bumi, maka percepatan gravitasi g bumi dirumuskan sebagai berikut. Dari persamaan tersebut, besarnya gaya tarik bumi terhadap benda-benda di bumi dapat dituliskan sebagai berikut. Gaya tarik bumi inilah yang disebut dengan gaya berat w dengan satuan newton N. Jadi, persamaan gaya berat atau berat benda dapat dinyatakan sebagai berikut. Keterangan w = Berat benda N m = Massa benda kg g = Percepatan gravitasi m/s2 Dari rumus tersebut dapat diketahui bahwa berat suatu benda sangat dipengaruhi oleh besar percepatan gravitasi. Percepatan gravitasi bumi di beberapa tempat berbeda-beda. Di daerah kutub Kutub Utara dan Kutub Selatan besar percepatan gravitasi bumi adalah 9,83 m/s2 sedangkan di daerah khatulistiwa adalah 9,78 m/s2. Kenapa hal ini bisa terjadi? Untuk mengetahui jawabannya, silahkan kalian pelajari artikel tentang 3 faktor yang mempengaruhi percepatan gravitasi bumi. Secara umum, besar percepatan gravitasi bumi adalah 9,8 m/s2. Biasanya dalam soal-soal fisika, besar percepatan gravitasi bumi sudah ditentukan sebelumnya, yaitu sebesar 9,8 m/s2 atau 10 m/s2. Akan tetapi jika dalam soal nilai percepatan gravitasi tidak ditentukan, kalian bisa menggunakan 10 m/s2 sebagai nilai percepatannya. Satu hal lagi yang perlu kalian ingat bahawa berat suatu benda di Bumi, Bulan dan planet lain atau di luar angkasa besarnya berbeda-beda. Sebagai contoh, percepatan gravitasi g di permukaan bulan kira-kira 1/6 kali percepatan gravitasi di permukaan bumi. Sehingga massa 1 kg di permukaan bumi yang beratnya 9,8 N ketika berada di permukaan bulan, beratnya menjadi 1,7 N. Cara Menggambarkan Gaya Berat Berat merupakan besaran vektor yang arahnya tegak lurus ke bawah menuju pusat bumi. Untuk melukiskan vektor berat, hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan titik pusat massa dari benda tersebut. Untuk benda-benda pejal yang bentuknya beraturan seperti kubus, balok dan silinder biasanya titik pusat massa berada di tengah-tengah. Kemudian setelah menentukan titik pusat massa suatu benda, tarik garis dari pusat massa tersebut lurus ke bawah. Panjang vektor berat disesuaikan dengan panjang vektor gaya normal jika benda tersebut berada pada bidang datar. Apabila benda digantung dengan tali, maka panjang vektor gaya berat disesuaikan dengan panjang vektor gaya tegangan tali. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut ini. Perhatikan gambar gaya berat pada bidang horizontal di atas. Sebenarnya, gaya normal juga melalui titik pusat massa benda sehingga seharusnya gambar vektor gaya normal dengan vektor gaya berat berhimpit. Penulis menggambarkan secara terpisah dikarenakan agar kalian bisa memahami dimana letak titik kerja masing-masing gaya tersebut. Dan penting untuk kalian ketahui bahwa gaya berat dan gaya normal pada bidang horizontal bukan merupakan pasangan gaya aksi-reaksi seperti pada Hukum Newton yang ketiga meskipun gaya-gaya tersebut nilainya sama besar dan arahnya berlawanan. Hal ini dikarenakan gaya berat dan gaya normal bekerja pada benda yang sama. Contoh Soal Gaya Berat dan Pembahasannya Seorang astronot ketika ditimbang di Bumi beratnya adalah 588 N. Berapakah berat astronot tersebut jika ditimbang di Bulan yang memiliki percepatan gravitasi 1/6 kali gravitasi bumi? Jawab wbumi = 588 N gbulan = 1/6 × gbumi ditanya wbulan Perlu diketahui bahwa massa benda dimanapun selalu sama, jadi mbm = mbl wbm/gbm = wbl/gbl wbl = wbm × gbl/gbm wbl = 558 × 1/6 × gbm/gbm wbl = 98 N jadi, berat astronot di bulan adalah 98 N. Demikianlah artikel tentang definisi, rumus dan cara menggambarkan gaya berat beserta contoh soal dan pembahasan. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya.
KeuntunganMekanis Katrol Bebas Bergerak. Pada katrol bebas, panjang lengan kuasa sama dengan dua kali panjang lengan beban sehingga keuntungan mekanik pada katrol tetap adalah 2, artinya besar gaya kuasa sama dengan setengah dari gaya beban. Rumus keuntungan mekanis (mekanik) katrol bebas bergerak adalah: K M = w / F = 2 atau K M = lk / lb = 2.
Kelas 11 SMAKeseimbangan dan Dinamika RotasiKeseimbangan Banda TegarPerhatikan gambar berikut. Diketahui batang AB panjangnya 0,5 m dan beratnya 10 N. Pada dinding A dipasang engsel, sedangkan berat beban di B adalah 15 N. Tentukanlah tegangan tali Banda TegarKeseimbangan dan Dinamika RotasiStatikaFisikaRekomendasi video solusi lainnya0640Perhatikan gambar di bawah ini. a R m2 m1 a Sebuah bola b...0222Sistem berada dalam keadaan setimbang. Besar tegangan tal...Teks videoHalo Ko Friends pada soal ini kita akan menyelesaikannya menggunakan konsep keseimbangan benda Tegar pada soal telah diketahui yaitu batang AB memiliki panjang 0,5 meter jadi kita Tuliskan lab sama dengan 0,5 meter kemudian berat batangnya yaitu sebagai W T = 10 Newton jadi berat batang di sini WT selalu berada di tengah-tengah di sini WT maka jika kita perhatikan disini engsel sebagai pusat rotasi jadi LTE yaitu jarak sumbu putar ke w t adalah 0,5 dibagi dua yaitu = 0,25 m kemudian di sini diketahui beban di B yaitu WB = 15 Newton karena sumbu putarnya ada di engsel maka jarak dari sumbu putar ke beban B yaitu LB disini = panjang batang AB yaitu 0,5 M kemudian diketahui sudut Teta antara batang dan tali yaitu Teta = 30 derajat kemudian yang ditanyakan pada soal ini adalah tegangan tali t disini kita akan Rekannya menggunakan rumus resultan momen gaya yang seimbang yaitu Sigma torsi atau momen gaya sama dengan nol. Jika kita ilustrasikan tegangan tali t terhadap sumbu y yaitu seperti ini disini t y y merupakan refleksi dari dinding yang ada di sini kemudian jika kita menggunakan rumus sin Teta Sin Teta yaitu Sisi depan ya itu sama seperti t y dibagi Sisi miringnya yaitu tegangan tali di sini Kemudian ketika kita subtitusikan Teta adalah 30 derajat, maka di sini menghasilkan untuk menentukan tegangan tali t yaitu t = t y dibagi Sin 30 derajat Kemudian untuk menentukan t y kita akan menggunakan rumus Sigma torsi = 0. Jadi di sini engsel sebagai sumbu putarnya kemudian disini t y Bergeraknya ke arah sini yaitu berlawanan arah jarum jam kemudian sekarang kita tetapkan bahwa ketika besarnya gaya berlawanan arah jarum jam akan bernilai negatif kemudian ketika searah jarum jam bernilai positif di sini WB ke arah ini kemudian WT ke arahnya sama seperti WB disini w&w b bergerak searah jarum jam berarti bernilai positif kemudian rumus momen gaya yaitu torsi = f * l f merupakan besarnya gaya yang diberikan kemudian l merupakan jarak sumbu putar ke titik tangkap gaya maka dari persamaan Sigma torsi = 0. Jadi di sini minta dikali LB ditambah W T dikali l t ditambah wb dikali LB = 0 maka kita subtitusikan yaitu minta y dikali 0,5 ditambah 10 dikali 0,25 + 15 x 0,5 sama dengan nol maka di sini Min t y dikali 0,5 + 2,5 + 7,5 = 0 kemudian kita selesaikan untuk mencari t y jadi terdapat persamaan t y dikali 0,5 = 10 maka di sini y = 10 dibagi 0,5 yaitu = 20 Newton kemudian di sini kita subtitusikan maka tegangan tali t yaitu = 20 Newton dibagi Sin 30° yaitu setengah maka 20 dibagi setengah akan menghasilkan 40 Newton jadi tegangan tali t besarnya adalah 40 Newton sampai jumpa di soal berikutnyaSukses nggak pernah instan. Latihan topik lain, yuk!12 SMAPeluang WajibKekongruenan dan KesebangunanStatistika InferensiaDimensi TigaStatistika WajibLimit Fungsi TrigonometriTurunan Fungsi Trigonometri11 SMABarisanLimit FungsiTurunanIntegralPersamaan Lingkaran dan Irisan Dua LingkaranIntegral TentuIntegral ParsialInduksi MatematikaProgram LinearMatriksTransformasiFungsi TrigonometriPersamaan TrigonometriIrisan KerucutPolinomial10 SMAFungsiTrigonometriSkalar dan vektor serta operasi aljabar vektorLogika MatematikaPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel WajibPertidaksamaan Rasional Dan Irasional Satu VariabelSistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Pertidaksamaan Dua VariabelSistem Persamaan Linier Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Linier Dua VariabelGrafik, Persamaan, Dan Pertidaksamaan Eksponen Dan Logaritma9 SMPTransformasi GeometriKesebangunan dan KongruensiBangun Ruang Sisi LengkungBilangan Berpangkat Dan Bentuk AkarPersamaan KuadratFungsi Kuadrat8 SMPTeorema PhytagorasLingkaranGaris Singgung LingkaranBangun Ruang Sisi DatarPeluangPola Bilangan Dan Barisan BilanganKoordinat CartesiusRelasi Dan FungsiPersamaan Garis LurusSistem Persamaan Linear Dua Variabel Spldv7 SMPPerbandinganAritmetika Sosial Aplikasi AljabarSudut dan Garis SejajarSegi EmpatSegitigaStatistikaBilangan Bulat Dan PecahanHimpunanOperasi Dan Faktorisasi Bentuk AljabarPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel6 SDBangun RuangStatistika 6Sistem KoordinatBilangan BulatLingkaran5 SDBangun RuangPengumpulan dan Penyajian DataOperasi Bilangan PecahanKecepatan Dan DebitSkalaPerpangkatan Dan Akar4 SDAproksimasi / PembulatanBangun DatarStatistikaPengukuran SudutBilangan RomawiPecahanKPK Dan FPB12 SMATeori Relativitas KhususKonsep dan Fenomena KuantumTeknologi DigitalInti AtomSumber-Sumber EnergiRangkaian Arus SearahListrik Statis ElektrostatikaMedan MagnetInduksi ElektromagnetikRangkaian Arus Bolak BalikRadiasi Elektromagnetik11 SMAHukum TermodinamikaCiri-Ciri Gelombang MekanikGelombang Berjalan dan Gelombang StasionerGelombang BunyiGelombang CahayaAlat-Alat OptikGejala Pemanasan GlobalAlternatif SolusiKeseimbangan Dan Dinamika RotasiElastisitas Dan Hukum HookeFluida StatikFluida DinamikSuhu, Kalor Dan Perpindahan KalorTeori Kinetik Gas10 SMAHukum NewtonHukum Newton Tentang GravitasiUsaha Kerja Dan EnergiMomentum dan ImpulsGetaran HarmonisHakikat Fisika Dan Prosedur IlmiahPengukuranVektorGerak LurusGerak ParabolaGerak Melingkar9 SMPKelistrikan, Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk TeknologiProduk TeknologiSifat BahanKelistrikan Dan Teknologi Listrik Di Lingkungan8 SMPTekananCahayaGetaran dan GelombangGerak Dan GayaPesawat Sederhana7 SMPTata SuryaObjek Ilmu Pengetahuan Alam Dan PengamatannyaZat Dan KarakteristiknyaSuhu Dan KalorEnergiFisika Geografi12 SMAStruktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi, dan Kegunaan SenyawaBenzena dan TurunannyaStruktur, Tata Nama, Sifat, Penggunaan, dan Penggolongan MakromolekulSifat Koligatif LarutanReaksi Redoks Dan Sel ElektrokimiaKimia Unsur11 SMAAsam dan BasaKesetimbangan Ion dan pH Larutan GaramLarutan PenyanggaTitrasiKesetimbangan Larutan KspSistem KoloidKimia TerapanSenyawa HidrokarbonMinyak BumiTermokimiaLaju ReaksiKesetimbangan Kimia Dan Pergeseran Kesetimbangan10 SMALarutan Elektrolit dan Larutan Non-ElektrolitReaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama SenyawaHukum-Hukum Dasar Kimia dan StoikiometriMetode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan dan Keamanan Kimia di Laboratorium, serta Peran Kimia dalam KehidupanStruktur Atom Dan Tabel PeriodikIkatan Kimia, Bentuk Molekul, Dan Interaksi Antarmolekul
BerikutSoal dan Kunci Jawaban Ujian Sekolah Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SMP tahun pelajaran 2019/2020 kurikulum 2013 : 1.Perhatikan hasil pengukuran benda berikut! Hasil pengukuran benda yang ditunjukkan pada mikrometer sekrup tersebut adalah . A. 6,34 mm. B. 6,35 mm. C. 6,50 mm.Berikutini adalah contoh soal pesawat sederhana yang membahas tentang jungkat-jungkit. Mari kita pelajari bersama-sama. Contoh Soal No. 1 Beni dan ayahnya sedang bermain jungkat-jungkit di taman kota. Ketika tumpuan berada di tengah-tengah jungkat-jungkit, Beni tidak dapat mengangkat ayahnya. Bagaimana caranya agar beni dan ayahnya dapat berjungkat-jungkit? 3Gf3D.